SII (Strategy of Information Integration) digunakan untuk melakukan penyelesaian masalah integrasi sistem yang tidak berhasil. Masalah ini terjadi karena harus diintegrasikannya sejumlah sistem informasi yang berbeda. Contohnya adalah pada peristiwa terjadinya merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dll.
Pada SII terdapat 6 tahap integrasi:
Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal
Merupakan tahap pengembangan kapabilitas dari sistem informasi masing-masing organisasi. Fungsinya agar dapat memahami secara benar batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan. Outputnya adalah pemahaman dari keunggulan dan keterbatasan sistem informasi dari masing-masing organisasi dan segenap pihak yang bekerjasama.
Tahap II: Melakukan Soft Integration
Merupakan tahap pertukaran sistem informasi dimana organisasi-organisasi yang terlibat berkumpul untuk memikirkan kepentingan-kepentingan yang perlu dilakukan agar mencapai keberhasilan. Outputnya adalah kesadaran dan kepercayaan untuk menemukan solusi.
Tahap III: Membagi Sumber Daya Organisasi
Merupakan tahap evaluasi mengenai seberapa efisien dan optimum solusi yang telah diperoleh dari tahap-tahap sebelumnya dalam keterkaitannya dengan sumber daya organisasi. Pada tahap ini juga ditentukan apa saja yang digunakan dalam masing-masing organisasi. Outputnya adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional.
Tahap IV: Mendesain Ulang Arsitektur Organisasi
Merupakan tahapan dimana CIO akan menelaah, kemudian merancang arsitektur proses baru yang akan dipresentasikan kepada petinggi-petinggi organisasi. Outputnya adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi dengan memperhatikan nilai dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi.
Tahap V: Optimalkan Infrastruktur
Merupakan tahapan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dengan batasan tetap dijaganya kinerja masing-masing sistem informasi untuk melayani organisasi yang ada secara vertikal. Outputnya adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal.
Tahap VI: Transformasi Organisasi
Merupakan tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi. Transformasi tersebut merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan apapun.